Khamis, April 08, 2010

Antara Dhuha dan Tai Chi

Tai Chi Chuan merupakan seni melatih tubuh, energi, dan pikiran dengan hasil berupa kesehatan, panjang umur, pertahanan diri, kesegaran mental dan perkembangan spiritual. Tujuan Tai Chi Chuan adalah untuk peningkatan fisik, keseimbangan emosional, perkembangan tenaga internal atau mengatur aliran energi tubuh. Pengolahan spiritual juga didapatkan dari berlatih Tai Chi Chuan, sehingga mendapatkan kesehatan yang memancar, kegesitan yang anggun, serta kejernihan mental.

Tai Chi Chuan merupakan seni berperang, menggunakan kekuatan lawan untuk memukul diri mereka sendiri, “yang lunak mengatasi yang keras”, serta tetap tidak terluka meskipun kalah dalam pertarungan, “bergerak bersama momentum lawan”.Tai Chi Chuan merupakan seni beladiri yang efektif untuk berperang, untuk mempertahankan diri dari segala bentuk agresi fisik. Tai Chi Chuan merupakan system bertarung yang komprehensif sekaligus ringkas, yang terdiri atas :· Memukul· Menendang· Melempar· Mencengkram
Oleh kerana tarikan sedemikian, pementing kesihatan fizikal telah mula beralih kepada senaman yang ringan seperti ini di waktu dhuha.
Tuan-tuan, sebenarnya solat dhuha lengkap dengan pergerakan fizikal dan spritual jika dilakukan dengan khusuk dan sempurna. Setiap gerakan solat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan manfaat. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah, serta dilakukan secara istikamah. Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan solat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahim dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang lelaki ke dalam masjid, lalu melaksanakan solat dengan cepat. Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada lelaki itu, "Sahabatku, engkau tadi belum solat!"

Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Ia pun kembali ke tempat solat dan mengulangi solatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan solat dengan sangat cepat. Rasulullah SAW tersenyum melihat "gaya" solat seperti itu. Setelah melaksanakan solat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada lelaki itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi solatmu! Engkau tadi belum solat."Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan solat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah Rasulullah SAW. Tentunya dengan gaya solat yang sama. Namun seperti "biasanya", Rasulullah SAW menyuruh orang itu mengulangi solatnya kembali. kerana bingung, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan solat dengan lebih baik lagi. kerana itu, ajarilah aku!"

"Sahabatku," kata Rasulullah SAW dengan tersenyum, "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan solat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang (thuma'ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap solatmu. "

Kisah dari Mahmud bin Rabi' Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa solat tidak cukup sekadar "benar" gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah, tenang, dan khusyuk. Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru. Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna, dan jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal. Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi solat sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna. kerana itu, sangat beralasan bila Rasulullah SAW mengganggap "tidak solat" orang yang melakukan solat dengan cepat (tidak tumaninah).

Hikmah gerakan solat

Sebelum menyentuh makna bacaan solat yang luar biasa, termasuk juga aspek "olah rohani" yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau "jalinan komunikasi" antara hamba dengan Tuhannya, secara fisik solat pun mengandung banyak keajaiban. Setiap gerakan solat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi kesihatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta istiqamah (konsisten dilakukan). Dalam buku Mukjizat Gerakan solat, Madyo Wratsongko MBA. mengungkapkan bahwa gerakan solat dapat melenturkan urat saraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).

Kita dapat menganalisis kebenaran sabda Rasulullah SAW dalam kisah di awal. "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan solat, maka bertakbirlah. "Saat takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, dan ketika bangkit dari rukuk.Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maknanya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka automatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga."Rukuklah dengan tenang (tumaninah)." Ketika rukuk, Rasulullah SAW meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR Bukhari dari Sa'ad bin Abi Waqqash). Apa maknanya? Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud."Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak." Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba."Selepas itu, sujudlah dengan tenang." Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi."Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang." Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah! Masih ada gerakan-gerakan solat lainnya yang pasti memiliki segudang keutamaan, termasuk keutamaan wudhu. Semua ini memperlihatkan bahwa solat adalah anugerah terindah dari Allah bagi hamba beriman. Pilihlah.. tai chi chuan atau solat dhuha .. Wallaahu a'lam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Komen anda akan disemak. Terima kasih